Senin, 03 Desember 2007

Acquired Immuno Deficiency Syndrome

oleh: Arie Asnaldi, S.Pd

AIDS adalah singkatan dari Acquired Immuno Deficiency Syndrome, yaitu suatu sekumpulan gejala penyakit yang mengganas akibat daya tahan rusak atau lumpuhnya tubuh manusia, yang disebabkan oleh infeksi virus yang disebut HIV (Human Immunodeficiency Virus), yang merusak sistem kekebalan tubuh manusia.

Secara normal, sistem kekebalan tubuh melindungi tubuh terhadap penyakit, bila dirusak oleh HIV maka serangan penyakit yang tidak berbahaya dapat menjadi bahaya dan bahkan mematikan. Penderita AIDS yang meninggal, bukan semata-mata disebabkan oleh virus AIDS, tetapi oleh penyakit lain yang sebenarnya bisa dicegah seandainya daya tahan tubuh penderita tidak dirusak oleh virus AIDS.

AIDS merupakan penyakit menular yang dengan cepat menyebar ke seluruh dunia (pandemi) dan terutama menular lewat hubungan seksual (homoseksual, biseksual, heteroseksual. Penyakit ini mematikan, karena belum ditemukan obat penyembuhnya ataupun vaksin pencegahannya. Orang yang terinfeksi virus AIDS tidak segera menderita AIDS, membutuhkan waktu berbulan-bulan atau bertahun-tahun dan ia akan menjadi pembawa atau penular virus AIDS selama hidupnya.

Gejala-gejala yang sering timbul pada penderita AIDS :

1. Rasa lelah berkepanjangan

2. Sering demam disertai keringat malam tanpa sebab yang jelas

3. Berat badan menurun secara menyolok

4. Sesak nafas dan batuk berkepanjangan

5. Bercak merah kebiruan pada kulit (kanker kaposi)

6. Diare lebih dari 1 bulan tanpa sebab yang jelas

7. Pembesaran kelenjar getah bening (di leher, ketiak, lipatan paha) tanpa sebab yang jelas

8. Bercak putih atau luka di mulut

9. dan sebagainya

Gejala di atas belum bisa memastikan seseorang menderita AIDS karena gejala tersebut sering dijumpai pada penyakit lain. Untuk memastikan bahwa seseorang mengidap HIV perlu dilakukan pemeriksaan darah yang menetapkan ada tidaknya zat antivirus HIV yang dibentuk tubuh bila terserang virus tersebut.

AIDS tidak menular karena : berjabatan tangan; makanan dan minuman; berciuman pipi; gigitan serangga atau nyamuk; hidup serumah dengan penderita AIDS (asal tidak melakukan hubungan seksual); bersama-sama berenang di kolam renang; penderita AIDS bersin atau batuk di depan kita; menggunakan WC/kamar mandi yang sama; bersentuhan biasa dengan penderita.

HIV atau virus AIDS terdapat pada semua cairan tubuh penderita, tetapi yang terbukti berperan dalam penularan AIDS yang sangat efektif adalah air mani, cairan vagina, dan darah. Penularan AIDS terutama terjadi melalui : tranfusi darah yang tercemar HIV; jarum suntikan atau alat tusuk lainnya (akupuntur, tato, alat cukur) yang bekas dipakai oleh orang yang mengidap HIV; hubungan seksual (homo maupun heteroseksual) dengan seseorang yang mengidap HIV; ibu hamil yang terinfeksi HIV dapat menularkan virus tersebut kepada janin atau bayinya (perinatal).

Kelompok resiko tinggi tertular AIDS adalah :

1. Kelompok yang melakukan hubungan seksual di luar pernikahan maupun yang melakukan hubungan seksual secara tidak normal, seperti : wanita/pria pekerja seks komersil dan pelanggannya; mucikari; homoseksual (laki-laki yang melakukan hubungan seksual dengan sesama laki-laki); biseksual (laki-laki atau perempuan yang melakukan hubungan seksual dengan sesama jenisnya maupun dengan lawan jenisnya); wanita muda pemijat tertentu di panti pijat; wanita/pria yang sering berganti-ganti pasangan seksual.

2. Kelompok penyalah guna narkotik suntik yang menggunakan alat suntik tidak steril secara bersama/bergantian.

Cara mencegahnya yang paling baik adalah menghindari hubungan seksual di luar ikatan pernikahan atau zinah. Bila sulit dihindari, lakukanlah dengan pemakaian kondom yang benar.